Selasa, 14 Maret 2017

CIRI - CIRI KAYU

Maka dalam memilih kayu yang akan dipergunakan ada baiknya kita mengenal Jenis dan Ciri Kayu Yang Sering Digunakan Sebagai Bahan Konstruksi. Selain agar kita dapat mengetahui kayu yang cocok dengan kriteria dan spesifikasi yang kita inginkan, tentunya juga agar kita tidak tertipu dengan jenis-jenis kayu lainnya. Berikut beberapa macam kayu yang sering digunakan sebagai bahan konstruksi

Ciri-ciri Kayu Pinus : Warna Kayu berwarna merah kecoklatan dan kayu gubal berwarna kuning dan krem. Garis lingkaran tahun pinus radiata lumayan jelas terlihat sehingga garis serat kayu pada pembelahan tangensial bisa terlihat jelas pula.
Ciri-ciri Kayu Mahoni : Kayu Mahoni teksturnya cukup halus, seratnya indah dan berwana merah muda sampai merah tua. Banyak digunakan sebagai elemen dekorasi ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III dan Kelas Kuat II, III. Pohon mahoni banyak ditemui di antara hutan Jati di Pulau Jawa, atau ditanam di tepi jalan sebagai tanaman pelindung.
Ciri-ciri Kayu Albasia : Pohon berukuran sedang sampai besar, tinggi dapat mencapai 40 m, tinggi batang bebas cabang 20 m. Tidak berbanir, kulit licin,berwarna kelabu muda, bulat agak lurus. Diameter pohon dewasa bisa mencapai 100
cm atau lebih. Tajuk berbentuk perisai, jarang, selalu hijau.
Ciri-ciri Kayu Lame :  Ciri – ciri dari pohon ini memiliki tinggi bisa mencapai lebih dari 40 m. Batang pohon tua beralur sangat jelas, sayatan berwarna krem dan banyak mengeluarkan getah berwarna putih.Daun tersusun melingkar berbentuk lonjong atau elip. Panjang bunga lebih dari 1 cm, berwarna krem atau hijau, pada percabangan, panjang runjung bunga lebih dar 120 cm.Buah berwarna kuning merekah, berbentuk bumbung bercuping dua, sedikit berkayu, dengan ukuran panjang antara 15 – 32 cm, berisi banyak benih.
Ciri-ciri Kayu sungkai : Tanaman sungkai merupakan tanaman kayu-kayuan yang  bisa mencapai tinggi 20-30 meter, dengan diameter batang mencapai 60 cm atau lebih. Tinggi batang bebas cabang bisa mencapai 15 meter. Bentuk batang lurus dengan lekuk kecil, tapi kadang-kadang bentuk batangnya jelek akibat serangan hama pucuk. Kulit berwarna abu-abu atau sawo muda, beralur dangkal mengelupas kecil-kecil dan tipis. Penampang kulit luar berwarna coklat, kuning atau merah muda. Kayunya berteras dengan warna sawo muda. Rantingnya penuh dengan bulu-bulu halus.  Tajuk tanaman berbentuk bulat telur dan pada umumnya kurang rimbun. Daun mejemuk bersirip ganjil, letak berpasangan dan anak-anak daun letaknya berpasangan atau berselang-selang, lancip, melancip pada ujungnya, anak daun dibagian bawahnya tertutup rapat dengan bulu-bulu halus. Bentuk buah kecil-kecil dan letak bunga berpasangan serta berkedudukan malai. Perakaran menyebar dangkal, tidak tahan terhadap kekuranagn zat asam lebih dari 10 hari
Ciri-ciri Kayu Kamper : Di Indonesia, kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang harganya lebih terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan jendela. Karena tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentuk juga besar, sehingga, tidak disarankan untuk pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi. Termasuk kayu dengan Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di Kalimantan.
Ciri-ciri Kayu Jati :
  • Bentuk pohon besar pada umur 100 tahun dengan tinggi 25-50 meter menurut bonitsit
  • Batang dapat bulat dan lurus apabila tumbuh ditempat yang subur, tapi pada tanah-tanah yang kurang subur dan tegakan yang kurang rapat serta akibat dari kebakaran dan pengembalaanmempunyai kecenderungan untuk melengkung. Batang-batang yang besar biasanya menunjukkan penampang yang tidak rata.
  • Bentuk dahan bengkok-bengkok dan berlekuk-lekuk, bercabang banyak dengan ranting-ranting yang kasar, berpenampang empat persegi dan berbulu banyak.
  • Daun berhadapan, berpucuk lancip dan bertangkai pendek. Bagian atas hijau kasar, bagian bawah daun hijau kekuning-kuningan, berbulu halus. Dengan diantaranya rambut-rambut kelenjar merah mengembung, kalau dirusak daunnya menjadi merah.
  • Susunan bunga banyak terminal, bulir-bulir bercabang tersusun, berbulu halus, panjang 40-70 cm dan lebar 55-80 cm dengan banyak sekali bunga-bunga kecil, putih, berkelamin dua. Pada musim berbunga menyebabkan tajuk berwarna keputih-putihan.
  • Buahnya berkulit keras, bulat agak berkeping dengan garis tengah 5-34 mm dengan inti beruang 3,4,6, atau 7 berwarna putih dan sangat keras. Pada dasanya terdapat 4 lubang kecil yaitu ujung alur-alur inti yang menyatu di tengah-tengah inti. Biasanya buah berbenih satu, jarang berbenih dua dan hampir tidak pernah berbenih tiga atau empat. Buahnya masak dalam musim kering yang berikutnya dan jatuh pada musim kemarau atau pada awal musim hujan berikutnya, hasil biasanya banyak tapi tidak sama tiap tahunnya.
  • Pembungaan biasanya tiap tahun berbunga dengan lebat mulai pada awal musim hujan, dan bila air cukup dapat berbunga di musim kering (didaerah aliran sungai).
  • Susunan akar di waktu muda bisa dikatakan cepat pertumbuhannya, dalam hal ini Jati termasuk jenis cepat tumbuhnya. Tidak lama akar tunggangnya bercabang-cabang sehingga akar pokok tidak nyata lagi. Akar-akar yang tumbuh kesamping membuat cabang-cabang pula yang arahnya tegak lurus ke bawah. Bila keadaan tanahnya baik (aerasi baik, tanahnya, air tanah dalam) susunan akar dapat mencapai 1,5 – 2 m, kadang-kadang 3 m kedalamnya. Apabila tanah dalam keadaan tidak baik, susunan akarnya dangkal sekitar 60 – 75 cm.
  • Kulit kayu cokelat kuning keabuan, pecah-pecah menurut alur memanjang, lepas bersisik. Penampang berlapis, cokelat keabuan, hijau daun dan lentisel-lentisel tidak kelihatan.
Ciri-ciri Kayu Meranti : Ciri – ciri umum dari meranti adalah tinggi pohon mencapai 40 m, panjang batang bebas cabang mencapai 10 – 30 m, diameter bisa mencapai 200 cm, bentuk batang lurus dan silindris.
Ciri-ciri Kayu meranti Merah : Meranti merah tergolong kayu keras berbobot ringan sampai berat-sedang. Berat jenisnya berkisar antara 0,3 – 0,86 pada kandungan air 15%. Kayu terasnya berwarna merah muda pucat, merah muda kecoklatan, hingga merah tua atau bahkan merah tua kecoklatan. Berdasarkan BJnya, kayu ini dibedakan lebih lanjut atas meranti merah muda yang lebih ringan dan meranti merah tua yang lebih berat. Namun terdapat tumpang tindih di antara kedua kelompok ini, sementara jenis-jenis Shorea tertentu kadang-kadang menghasilkan kedua macam kayu itu.
Menurut kekuatannya, jenis-jenis meranti merah dapat digolongkan dalam kelas kuat II-IV; sedangkan keawetannya tergolong dalam kelas III-IV. Kayu ini tidak begitu tahan terhadap pengaruh cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk penggunaan di luar ruangan dan yang bersentuhan dengan tanah. Namun kayu meranti merah cukup mudah diawetkan dengan menggunakan campuran minyak diesel dengan kreosot.
Ciri-ciri Kayu Sonokeling: Kayu sonokeling memiliki serat kayu yang sangat indah,berwarna ungu bercoret-coret hitam, atau hitam keunguan berbelang dengan coklat kemerahan. Kayu sonokeling selain indah juga kuat dan awet sehingga dapat digunakan sebagai material konstruksi bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I dan Kelas Kuat II. Pohon sonokeling hanya tumbuh di hutan-hutan di Jawa Tengah dan Jawa Timur, namun, jumlahnya mulai berkurang.
Ciri-ciri Triplek : biasa dikenal juga dengan nama KAYU LAPIS , terbuat dari lembaran kayu tipis (veneer) dengan ketebalan antara 0.6 mm hingga 3 mm . Setiap lembaran kayu dilem dengan lem khusus, kemudian di susun dengan sudut berbeda beda agar dapat menghasilkan kekuatan terhadap tekanan. Jumlah lapisan disesuaikan dengan ketebalan yang di inginkan dan jumlahnya harus ganjil (3,5,7,9, dst lembar). Setelah disusun dengan jumlah ketebalan yang diinginkan kemudian lembaran lembaran tersebut dipress dengan tekan yang sangat tinggi serta suhu hingga 140 derajat C.
Ciri-ciri Multiplek: Papan Multiplek dibuat dari serutan kayu yang dilapiskan secara vertical dan horizontal secara berselangseling antar lapisan, dan antar lapisan tersebut di press dengan tekanan tertentu dan di lem. Dalam proses pembuatannya masing-masing lapisan pada triplek maupun multiplek telah mengalami pengeringan yang sempurna dan telah difumigasi, sehingga menjadikan papan triplek/multiplek tahan terhadap rayap dan hewan pemakan kayu lainnya dan tidak mudah mengalami pelapukan.
Ciri-ciri Teak Blok: Balok-balok kayu berukuran 4cm-5cm dipadatkan menggunakan mesin, setelah itu diberi pelapis, sehingga hasil akhirnya berupa lembaran seperti papan kayu. Dan memiliki dua pilihan ketebalan, 15mm dan 18mm, dan terdapat tambahan satu lapisan lagi pada satu permukaan untuk menambah nilai estetika, yaitu lapisan vinir kayu jati

Ciri-ciri Partikel Blok: Jenis kayu olahan yang satu ini terbuat dari serbuk kayu kasar yang dicampur dengan bahan kimia khusus, campuran tersebut kemudian disatukan dengan lem dan dikeringkan dengan suhu tinggi. Kayu partikel banyak digunakan sebagai material untuk berbagai furnitur. Namun, kayu partikel tergolong jenis kayu yang tidak tahan lama. Dalam kurun waktu tertentu, kayu partikel bisa berubah bentuk, terutama jika terkena air dan menahan beban terlalu berat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar